Diary Posko UNRIYO secuil cerita selama diPosko baik diposko induk, maupun posko kesehatan yang berada dilapangan.
Selasa, 26 Oktober 2010
Sebelum melanjutkan membaca cerita yang lain mari kita tundukkan kepala sejenak dan berdo'a semoga amal ibadah para korban Erupsi Gunung Merapi diterima Yang Maha Kuasa dan diampuni dosa-dosanya
Rabu, 27 Oktober 2010
Kamis, 28 Oktober 2010
Selasa, 26 Oktober 2010
Yogyakarta, Selasa pahing 26 oktober 2010/18 Zulkaedah 1941H, pada hari ini seluruh rakyat indonesia sedang berduka, terjadi bencana dimana Gunung Merapi yang terletak antara 4 kabupaten sedang terjadi erupsi atau keluar wedus gembel sebutan warga skitar merapi terhadap awan panas yang keluar dari merapi. Wedus gembel ini sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar karena suhu awan panas tersebut mencapai 600 celsius., kabupaten tersebut adalah Sleman(DIY), magelang,Klaten, Boyolali(Jawa Tengah). Pada kejadian itu kabupaten sleman yang terparah tepatnya didaerah Kinah rejo cangkringan wedus gembel telah meluluh lantahkan kawasan Kinah Rejo sampai tak ada bangunan yang berdiri satupun kecuali Masjid. dalam kejadian ini banyak menelan korban, salah satunya sesosok tokoh masyarakat yang menjadi panutan para kawulanya, beliau adalah Mbak Maridjan dimana beliau pernah menjadi ikon iklan minuman energi bersama atlil nasional yang namanya terkenal juga Krish john. Beliau meninggal dirumahnya saat kejadian tersebut. Pada kejadian ini ada beberapa anggota MAREPAL ikut tergabung dalam evakuasi korban warga sekitar dan Mbah Maridjan mereka adalah Mario, Jhosie, Eval, Gandi, 2 Simpatisan Nobel dan Hasbi, selain itu bagi Anggota MAREPAL merasa terpukul dengan meninggalnya Mbak Pujo dan istrinya dimata anggota marepal Mbah Pujo tidak asing lagi, beliau sangat berjasa terhadap organisasi MAREPAL. dimana sewaktu-waktu anggota marepal mengadakan kegiatan belau selalu terbuka menerima untuk berkegiatan, mulai dari pendirian organisasi dan terakhir bersih gunung pada awal tahun 2010.
Sebelum melanjutkan membaca cerita yang lain mari kita tundukkan kepala sejenak dan berdo'a semoga amal ibadah para korban Erupsi Gunung Merapi diterima Yang Maha Kuasa dan diampuni dosa-dosanya
Rabu, 27 Oktober 2010
Yogyakarta, Menindak lanjuti musibah yang terjadi pada tanggal 26 seluruh Anggota MAREPAL terketuk hatinya rapat koordinasi dimulai mulai dari pendirian posko dan penggalangan dana serta pengumpulan sumbangan pakaian layak pakai guna membantupara korban yang terkena musibah
Kamis, 28 Oktober 2010
Yogyakarta, pada hari ini posko secara resmi dibuka di UNRIYO menindak lanjuti dari bencana erupsi gunung merapi pada tanggal 26 Oktober 2010, posko ini sebagai posko induk yang digunakan untuk koordinasi pengurus posko, posko ini berada langsung dibawah naungan kampus UNRIYO dan sebagai penangguang jawab koordiantor Mario, dengan dibantu para asistenya, Jhosie dan Eval. Pembukaan posko ini bebarengan dengan pembukaan Stand penerimaan anggota baru MAREPAL dan relawan, dari pembukaan pertama mendapat tanggapan positif dari mahasiswa UNRIYO banyak calon anggota dan calon Relawan yang mendaftar. Pada kondisi lain ada beberapa organisasi UNRIYO yang membantu penggalangan dana, meraka adalah HIMA prodi komunikasi, PSM, HIMA Prodi Kesehatan Masyarakat, KMHD organisasi tersebut melakukan pengalangan dana sesuai dengan bidang masing-masing ada yang ngamen, turun kejalan dll.
Jum'at, 29 Oktober 2010
Sabtu, 30 Oktober 2010
Yogyakarta, sabtu ini koordinasi lapangan dimulai dari beberapa pengurus posko memulai survei lokasi yang pas buat menerjukan para relawan, survei dilakukan di daerah Magelang dan daerah cangkringan skitarnya. personil lainpun mempersiapkan kebutuhan yang lain dan pada saat itu pula penerimaan relawan ditutup, total relawan yang masuk selama 3 hari sebanyak 137 mahasiswa UNRIYO dan 35 anggota MAREPAL yang siap untuk diterjunkan kelokasi.
Minggu, 31 Oktober 2010
Senin, 1 November 2010
Rabu, 3 November 2010
Klaten, Hari ke-4 pembukaan posko diklaten seluruh team melakukkan rapat koordinasi didalam posko, koordinasi ini bertujuan menetukan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukkan para relawan. selesai rapat koordinasi team MAREPAL dan MAPARES, mulai menyisir kawasan Tegalmulya dengan dampingan MAPALA GLP, dengan membawa beberapa team medis, disaat itu juga team lapangan mendapati seorang nenek yang enggan di evakuasi dan sedang mangalami gangguan pernapasan akibat asap belerang yang tinggi karena lokasi tersebut radius 3,5 KM dan team medis lapangan langsung tanggap dan memberikan pertolongan secepatnya, selesai memberikan pengobatan beberapa orang kembali memantau dari atas desa dari sini gemuruh lahar mengalir terasa banget, getaran-getaran begitu terasa, disini saya merasakan bagaimana situasi sebenarnya dilapangan. keadaan semakin sore team kembali ke balai desa tegalmulya dan pada skitar pukul 2 datang warga negara asing datang meninjau lokasi dan mereka sempat melihat sekeliling desa, sewaktu tamu turun merapi terjadi erupsi lagi dan mucul wedus gembel tamu secepatnya dievakuasi dan team yang tertinggal evakuasi diri dengan gajah kuning. pada saat bersamaan posko blorong terkena amukan wedus gembel para relawan disana melakukkan evakuasi dan bergabung dengan team medis di posko kesehatan. pada malam harinya terjadi sedikit permasalahan dalam team salah satu relawan mengalami kerasukan diakibatkan kelelahan mambantu pengungsi dan shock dengan kejadian yang terjadi.
Kamis, 4 November 2010
Minggu, 7 November 2010
Yogyakarta, dengan dibukannya posko ini selain mendapat tanggapan positif dari mahasiswa yayasan ikut mebantu dengan meberikan sumbangan bagi para korban bencana. pada hari ini juga aktivitas pembukaan stand relawan dan anggota baru dibuka.
Sabtu, 30 Oktober 2010
Yogyakarta, sabtu ini koordinasi lapangan dimulai dari beberapa pengurus posko memulai survei lokasi yang pas buat menerjukan para relawan, survei dilakukan di daerah Magelang dan daerah cangkringan skitarnya. personil lainpun mempersiapkan kebutuhan yang lain dan pada saat itu pula penerimaan relawan ditutup, total relawan yang masuk selama 3 hari sebanyak 137 mahasiswa UNRIYO dan 35 anggota MAREPAL yang siap untuk diterjunkan kelokasi.
Minggu, 31 Oktober 2010
Klaten, Melihat kondisi dan situasi yang kurang pas untuk menurunkan para relawan di daerah magelang dan cangkringan survei lapangan dilanjutkan didesa Ndeles kec kemalang kabupaten klaten 4tepatnya di blorong, diposko ini bergabung dengan MAPALA Giri Loka Paksi (GLP) UKRIM, dan Gabungan Anak Merapi (GAM) diantaranya Pakde Sulung, Kang Tyek, Bang Bajing, Bang Gondrong. Didalam posko ini para relawan mendapat banyak pengalaman terutama dari anggota GAM. Saat survei lapangan sambutan hangat diberikan gunung merapi, belum ada 1 jam para team survei berada turun turun wedus gembel, para tema relawan pun mulai panik karena kejadian ini baru perama mereka rasakan dan saat itu team dari UNRIYO membantu para warga untuk evakuasi ketempat yang lebih aman dan didalam rombongan tersebut salah satu petinggi kampus UNRIYO membantu survei beliau adalah FX Joko Krisdiyanto. dalam situasi ini menjadikan team survei tensi darah menjadi naik, dan wajahpun menjadi pucat kepanikan, dan kata ampunan yang keluar. selang beberapa jam team UNRIYO kemabali kekampus untuk mempersiapkan pemberangkatan relawan kloter I.
Senin, 1 November 2010
Klaten, Posko blorong sudah mulai dengan aktivitasnya, para relawa mulai siaga dengan kejadian-kejadian yang terjadi, dan pada saat itu pada skitar pukul 11.00 WIB disiang hari Gunung Merapi Mulai Erupsi lagi dan arahnya pun menuju ketenggara menuju daerah klaten pada saat itu kondisi posko blorong masih aman dari wedus gembel.
Yogyakarta, Posko induk kesibukan semakin meningkat, mulai mempersiapkan logistik, masker, dan relawan untuk diberangkatkan kloter II pada malam hari untuk menggantikan kloter I.
Selasa, 2 November 2010
Yogyakarta, Posko induk kesibukan semakin meningkat, mulai mempersiapkan logistik, masker, dan relawan untuk diberangkatkan kloter II pada malam hari untuk menggantikan kloter I.
Selasa, 2 November 2010
Klaten, Kegiatan di posko blorong masih seperti biasa mempersiapkan konsumsi para relawan tetap dalam keadaan siaga dan berdiskusi dengan GAM mengenai kegiatan apa saja yang akan perlu dilakukan pada hari ini aktivitas merapi masih sebatas normal keluar letusan-letusan kecil yang kondisinya belum mengkawatirkan. hari ini juga team medis respati mulai berjalan, posko kesehatan mulai dibuka di posko pengungsian kelurahan Dompol, dengan menumpang di rumah warga setempat.
Yogyakarta. Sore yang cerah dikota yogyakarta pada saat ini relawan UNRIYO kedatangan tamu saudara tua dari MAPARES URINDO jakarta. Team MAPARES terdiri Nuno, Kiki, reza, misi mereka adalah untuk survei lapangan membatu team dari UNRIYO, bersamaan dengan pemberangkatan kloter III sambutan hangatpun diberikan Merapi baru pertama menginjakkan kaki di klaten terjadi letusan yang cukup memberikan shock terapy dengan muncul lahar dari puncak Merapi.
Yogyakarta. Sore yang cerah dikota yogyakarta pada saat ini relawan UNRIYO kedatangan tamu saudara tua dari MAPARES URINDO jakarta. Team MAPARES terdiri Nuno, Kiki, reza, misi mereka adalah untuk survei lapangan membatu team dari UNRIYO, bersamaan dengan pemberangkatan kloter III sambutan hangatpun diberikan Merapi baru pertama menginjakkan kaki di klaten terjadi letusan yang cukup memberikan shock terapy dengan muncul lahar dari puncak Merapi.
Rabu, 3 November 2010
Klaten, Hari ke-4 pembukaan posko diklaten seluruh team melakukkan rapat koordinasi didalam posko, koordinasi ini bertujuan menetukan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukkan para relawan. selesai rapat koordinasi team MAREPAL dan MAPARES, mulai menyisir kawasan Tegalmulya dengan dampingan MAPALA GLP, dengan membawa beberapa team medis, disaat itu juga team lapangan mendapati seorang nenek yang enggan di evakuasi dan sedang mangalami gangguan pernapasan akibat asap belerang yang tinggi karena lokasi tersebut radius 3,5 KM dan team medis lapangan langsung tanggap dan memberikan pertolongan secepatnya, selesai memberikan pengobatan beberapa orang kembali memantau dari atas desa dari sini gemuruh lahar mengalir terasa banget, getaran-getaran begitu terasa, disini saya merasakan bagaimana situasi sebenarnya dilapangan. keadaan semakin sore team kembali ke balai desa tegalmulya dan pada skitar pukul 2 datang warga negara asing datang meninjau lokasi dan mereka sempat melihat sekeliling desa, sewaktu tamu turun merapi terjadi erupsi lagi dan mucul wedus gembel tamu secepatnya dievakuasi dan team yang tertinggal evakuasi diri dengan gajah kuning. pada saat bersamaan posko blorong terkena amukan wedus gembel para relawan disana melakukkan evakuasi dan bergabung dengan team medis di posko kesehatan. pada malam harinya terjadi sedikit permasalahan dalam team salah satu relawan mengalami kerasukan diakibatkan kelelahan mambantu pengungsi dan shock dengan kejadian yang terjadi.
Kamis, 4 November 2010
Yogyakarta, situasi jogja yang lengang, pada pagi ini team MAPARES kembali memberangkatkan relawan yang beranggotakan 10 orang, mereka datang dari jakarta dengan kereta tujuan stasiun tugu, sesampai di stasiun salah seorang team MAREPAL menjemput untuk dibawa ke posko induk sebelum diberangkatkan. Seperti biasa sebelum berangkat seluruh relawan melakukkan koordinasi, pada malam harinya team dari MAPARES diberangkatkan dan bersamaan diberangkatkannya kloter IV dari UNRIYO yang berisikan para alumni UNRIYO yang memiliki skil dibidang medis.
Klaten, Team relawan tiba diklaten skitar pukul 21.00WIB dan merapi sudah mulai mengeluarkan letusan-letusan sampai disana para relawan masih menghiraukan kejadian, tetap fokus pada planing pekerjaan mendirikan tenda sebagai peristirahatan diposko dompol sampai selesai skitar pukul 1.oo dan pada saat itu kondisi di wilayah yogyakarta mulai hujan abu vulkanik dan pengawas kegunung apian meningkatkan radius aman lebih dari 20KM.
Jumat, 5 November 2010
Klaten, Jum'at dini hari tenda selesai didirikan dan para relawan mulai memanfaatkan tenda tersebut, pada saat bersamaan dikawansan klaten getaran-getaran letusan merapi semakin kencang dan terdengah gemuruh batu-batu yang turun dari puncak merapi, pada waktu itu warga mulai panik mendegar kejadian tersebut dan hujan abu menyelimuti klaten radius aman ditingkatkan para relawan mulai membatu masyarat dengan mambantu evakuasi mereka dan ada yang mambagikan masker demi keselamatan penduduk, saat itu julah pengungsi yang ada skitar 5000 jiwa. untuk dievakuasi ketempat yang lebih aman di SMA Karang Nongko sebelum para pengungsi dipindahkan Knator PEMDA dan adaerah sekitanya. sesampai disana para relawan mengalami kelelahan dan mereka sempat tidur di halaman sekolah SMA dengan ala kadarnya.
Yogyakarta, pada saat perjalanan menuju ke posko induk dikampus UNRIYO mobil sempat terhenti dengan adanya peristiwa kecelakaan antara pengendara motor. teman-teman relawanpun mengantarkan korban terlebih dahulu kerumah sakit sebagai pertolongan pertama, beruntung pada kejadian ini tidak sampai ada korban jiwa, semua pengendara hanya luka-luka. Sesampai di kampus para relawan istirahat sejenak selanjutnya melakukkan rapat koordinasi sampai malam hari selesai koordinasi beberapa relawan diberangkatkan menuju kelokasi di kantor PEMDA dan skitarnya.
Sabtu, 6 November 2010
Yogyakarta, suasana masih terlalu pagi, tapi para relawan sudah bersemangat team mempersiapkan diri untuk terjun kembali kelapangan membantu para pengungsi, dalam pemberangkatan dibagi menjadi 2 periode, yang pemberangkatan pertama pagi dan pemberangkatan kedua sore, tema yang diberangkatkan sore sembari menunggu pasokan obat-obatan dari jakarta mengingat kondisi disana lebih murah daripada dijogja
Klaten, team kedua sampai di pemda klaten sesampai disana salah seorang relawan TAGANA menyarankan untuk ke Depo karena belum ada team medis yang bekerja sehinga team terbagi menjadi 2 posko
Klaten, Team relawan tiba diklaten skitar pukul 21.00WIB dan merapi sudah mulai mengeluarkan letusan-letusan sampai disana para relawan masih menghiraukan kejadian, tetap fokus pada planing pekerjaan mendirikan tenda sebagai peristirahatan diposko dompol sampai selesai skitar pukul 1.oo dan pada saat itu kondisi di wilayah yogyakarta mulai hujan abu vulkanik dan pengawas kegunung apian meningkatkan radius aman lebih dari 20KM.
Jumat, 5 November 2010
Klaten, Jum'at dini hari tenda selesai didirikan dan para relawan mulai memanfaatkan tenda tersebut, pada saat bersamaan dikawansan klaten getaran-getaran letusan merapi semakin kencang dan terdengah gemuruh batu-batu yang turun dari puncak merapi, pada waktu itu warga mulai panik mendegar kejadian tersebut dan hujan abu menyelimuti klaten radius aman ditingkatkan para relawan mulai membatu masyarat dengan mambantu evakuasi mereka dan ada yang mambagikan masker demi keselamatan penduduk, saat itu julah pengungsi yang ada skitar 5000 jiwa. untuk dievakuasi ketempat yang lebih aman di SMA Karang Nongko sebelum para pengungsi dipindahkan Knator PEMDA dan adaerah sekitanya. sesampai disana para relawan mengalami kelelahan dan mereka sempat tidur di halaman sekolah SMA dengan ala kadarnya.
Yogyakarta, pada saat perjalanan menuju ke posko induk dikampus UNRIYO mobil sempat terhenti dengan adanya peristiwa kecelakaan antara pengendara motor. teman-teman relawanpun mengantarkan korban terlebih dahulu kerumah sakit sebagai pertolongan pertama, beruntung pada kejadian ini tidak sampai ada korban jiwa, semua pengendara hanya luka-luka. Sesampai di kampus para relawan istirahat sejenak selanjutnya melakukkan rapat koordinasi sampai malam hari selesai koordinasi beberapa relawan diberangkatkan menuju kelokasi di kantor PEMDA dan skitarnya.
Sabtu, 6 November 2010
Yogyakarta, suasana masih terlalu pagi, tapi para relawan sudah bersemangat team mempersiapkan diri untuk terjun kembali kelapangan membantu para pengungsi, dalam pemberangkatan dibagi menjadi 2 periode, yang pemberangkatan pertama pagi dan pemberangkatan kedua sore, tema yang diberangkatkan sore sembari menunggu pasokan obat-obatan dari jakarta mengingat kondisi disana lebih murah daripada dijogja
Klaten, team kedua sampai di pemda klaten sesampai disana salah seorang relawan TAGANA menyarankan untuk ke Depo karena belum ada team medis yang bekerja sehinga team terbagi menjadi 2 posko
Minggu, 7 November 2010
Klaten, Waktu menunjukkan pukul 11.00WIB relawan yang ada di Pemda klaten ditarik, penarikan ini dikarenakan telah terjadi penumpukan team medis sehingga dari pada tenaga terbuang sia-sia relawan ditarik dan difokuskan kawasan yogyakarta, karena pengungsi di kawasan yogyakarta terpecah menjadi berbagai lokasi.
Yogyakarta, Posko-posko kesehatan sudah mulai banyak didirikan dikawasan yogyakarta pada hari ini pembukaan posko dilakukan di kampus AMPD, UPN, dan Taman kuliner dari ketiga posko tersebut masing-masing posko terdiri minimal 4 tenaga medis dan beberapa tenaga dibagian dapur umum yang selalu stanby 24jam. pada sore ini tean relawan dari MAPARES ditaarik dari posko induk dan kembali menuju jakarta, karena masih banyak yang harus diselesaikan dalam perkuliahan teman-teman MAPARES, dan pada kesmpatan ini dari teman-teman MAREPAL mengantarkan saudara tuanya ke stasiun lempuyangan, walaupun tidak dapat tempat duduk rombongan tetep melanjutkan perjalanan menuju jakarta.
Senin, 8 November 2010
Yogyakarta, pada hari ini posko mulai semakin berkembang dengan bertambahnya posko yang membutuhkan tenaga medis, posko yang baru dibuka di catur harjo dan PMI Sleman, pada tiap posko terdapat 4 tenaga medis yang selalu siaga selama 24jam dan tak kalah penting adalah relawan driver yang tak kenal lelah siap mengantar relawan setia hari kelokasi tujian dari posko induk.
Selasa, 9 November 2010
Yogyakarta, pada hari ini posko baru terbentuk, lokasi posko tambahan ini didaerah jalan godean tepatnya pada POLTEKES dan Gondang, klaten, dengan bertambahnya posko ini maka posko UNRIYO menjadi 8 posko dan tiap harinya membutuhkan 32 tenaga relawan, dan respon mahasiswa UNRIYO cukup tinggi mereka semua siap menjadi relawan dan dikirim kelokasi pengungsian dengan tulus iklas.
Rabu, 10 November 2010
Yogyakarta, Posko-posko tiap hari terus berjalan, dan jadwal bergilir jaga secara teratur berjalan. pada hari ini ada beberapa posko yang sudah ditarik karena beberapa alasan. penumpukn tenaga terjadi di Posko Taman Kuliner dan UPN sehingga relawan lapangan ditarik guna ditempatkan pada titik yang benar-benar dbutuhkan, sedangkan posko-posko lain kegiatan tetap bejalan seperti biasa
Kamis-Jumat, 11-12 November 2010
Yogyakarta, pada kedua hari ini kegiatan seperti biasa, tidak ada moment penting, kegiatan berjalan seperti biasa. koordinasi diposko induk dan kegiatan medis tetap berjalan pada posko-posko lapangan.
Sabtu, 13 November 2010
Yogyakarta, hari terakhir pembukaan posko-posko lapangan karena pada hari senin perkuliahan telah dimulai tujuannya agar para relawan memiliki waktu buat istirahat memulihkan stamina mereka setelah bekerja full selama satu minggu. pada hari ini keseleruhan relawan ditarik dari lapangan kecuali relawan yang berada dikampus AMPD, karena posko ini cukup dekat dengan kampus UNRIYO sehingga memudahkan pemantauan dan pergantian relawan
Diary untuk mengingat kejadian selama mendirikan posko dan saya persembahkan buat para relawan yang tergabung dalam Posko Peduli Bencana Merapi:
Yogyakarta, Posko-posko kesehatan sudah mulai banyak didirikan dikawasan yogyakarta pada hari ini pembukaan posko dilakukan di kampus AMPD, UPN, dan Taman kuliner dari ketiga posko tersebut masing-masing posko terdiri minimal 4 tenaga medis dan beberapa tenaga dibagian dapur umum yang selalu stanby 24jam. pada sore ini tean relawan dari MAPARES ditaarik dari posko induk dan kembali menuju jakarta, karena masih banyak yang harus diselesaikan dalam perkuliahan teman-teman MAPARES, dan pada kesmpatan ini dari teman-teman MAREPAL mengantarkan saudara tuanya ke stasiun lempuyangan, walaupun tidak dapat tempat duduk rombongan tetep melanjutkan perjalanan menuju jakarta.
Senin, 8 November 2010
Yogyakarta, pada hari ini posko mulai semakin berkembang dengan bertambahnya posko yang membutuhkan tenaga medis, posko yang baru dibuka di catur harjo dan PMI Sleman, pada tiap posko terdapat 4 tenaga medis yang selalu siaga selama 24jam dan tak kalah penting adalah relawan driver yang tak kenal lelah siap mengantar relawan setia hari kelokasi tujian dari posko induk.
Selasa, 9 November 2010
Yogyakarta, pada hari ini posko baru terbentuk, lokasi posko tambahan ini didaerah jalan godean tepatnya pada POLTEKES dan Gondang, klaten, dengan bertambahnya posko ini maka posko UNRIYO menjadi 8 posko dan tiap harinya membutuhkan 32 tenaga relawan, dan respon mahasiswa UNRIYO cukup tinggi mereka semua siap menjadi relawan dan dikirim kelokasi pengungsian dengan tulus iklas.
Rabu, 10 November 2010
Yogyakarta, Posko-posko tiap hari terus berjalan, dan jadwal bergilir jaga secara teratur berjalan. pada hari ini ada beberapa posko yang sudah ditarik karena beberapa alasan. penumpukn tenaga terjadi di Posko Taman Kuliner dan UPN sehingga relawan lapangan ditarik guna ditempatkan pada titik yang benar-benar dbutuhkan, sedangkan posko-posko lain kegiatan tetap bejalan seperti biasa
Kamis-Jumat, 11-12 November 2010
Yogyakarta, pada kedua hari ini kegiatan seperti biasa, tidak ada moment penting, kegiatan berjalan seperti biasa. koordinasi diposko induk dan kegiatan medis tetap berjalan pada posko-posko lapangan.
Sabtu, 13 November 2010
Yogyakarta, hari terakhir pembukaan posko-posko lapangan karena pada hari senin perkuliahan telah dimulai tujuannya agar para relawan memiliki waktu buat istirahat memulihkan stamina mereka setelah bekerja full selama satu minggu. pada hari ini keseleruhan relawan ditarik dari lapangan kecuali relawan yang berada dikampus AMPD, karena posko ini cukup dekat dengan kampus UNRIYO sehingga memudahkan pemantauan dan pergantian relawan
Diary untuk mengingat kejadian selama mendirikan posko dan saya persembahkan buat para relawan yang tergabung dalam Posko Peduli Bencana Merapi:
- Seluruh Anggota MAREPAL
- Relawan Mahasiswa UNRIYO
- Saudara-saudara dar MAPARES
- Civitas Akademika UNRIYO
- OPA GLP
- Pakde Sulug, Kang Tyek, Bang Bajing
- Seluruh insan insan yang membantu kelancaran kegiatan
mana cerita lucux li.....
BalasHapusyg di kejar wedus gembelx mana...???
sampai" logistik n alat masak di tinggal semua.
posting yang penting dulu aja, untuk sedikit mengingatkan kita semua kejadian yang lalu
BalasHapustetap semangad kata bondan perkosa
BalasHapushanya 1001 orng seperti kalian
walau wedus tajir menghadang kalian tetap semangad
hidup relawan. . . .
Mantap..
BalasHapusTerus berjuang saudara muda ku..
Tak banyak kami bisa membantu.
Tapi kami senang bisa bertemu.
Kita harus berjanji, pertemuan berikutnya haruslah dalam keadaan bahagia bukan duka.
Harus setuju kawan.. :-)
Setuju banget....
BalasHapusBiarkan suka memempertemukan,
Bersama respati jalin silahturahmi
dan raih prestasi